...UNTUK DIRIMU YANG BERGELAR MUSLIMAH..

"semoga hijab menjadi pakaianmu...semoga kesucian menjadi amalanmu...semoga kesopanan menjadi perhiasanmu...semoga syurga menjadi tempatmu..."

Sunday, May 9, 2010

Selamat hari lahir buat diriku...


Assalamualaikum.....tiada kata yang mampu ku ucapkan selain rasa bersyukur dan terima kasih..

Monday, April 5, 2010

::..HARGAI SELAGI ADA,JANGAN SESALI DIKEMUDIAN HARI..::

BISMILLAHRRAHMANIRRAHIM......

Salam penuh kesyukuran kerna limpah kurnia-Nya dapat ana kembali untuk menulis warkah yang tidak seberapa ini dan diharapkan dapatlah diambil isi-isi nya moga menjadi tauladan kepada mereka yang bergelar anak..


Membaca?Itulah perkara-perkara yang ana isi jika ada kelapangan masa dan waktu..Segala buku-buku atau segala jenis bacaan memang pantang bila ana melihatnya dan ana akan terus membaca.Pada suatu hari ana terpandang satu tajuk artikel yang bertajuk "Kisah seorang ibu tua yang buta".Ana tertarik untuk membaca kisah selanjutnya. (cerita bermula....)


" Saat aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal sedikit kehidupan yang menyenangkan, merasakan kebahagiaan memiliki wajah yang tampan, kebahagiaan memiliki banyak pengagum di sekolah, kebahagiaan karena kepintaranku yang dibanggakan banyak guru. Itulah aku, tapi satu yang harus aku tutupi, aku malu mempunyai seorang ibu yang BUTA! Matanya tidak ada satu. Aku sangat malu, benar-benar malu.

Aku sangat menginginkan kesempurnaan terletak padaku. Aku ingin menjadi yang terwah, tak ada satupun yang cacat dalam hidupku juga dalam keluargaku. Saat itu ayah yang menjadi tulang punggung kami sudah dipanggil terlebih dahulu oleh yang Maha Kuasa. Tinggallah aku anak semata wayang yang seharusnya menjadi tulang punggung pengganti ayah. Tapi semua itu tak kuhiraukan. Aku hanya mementingkan kebutuhan dan keperluanku saja. Sedang ibu bekerja membuat makanan untuk para karyawan di sebuah rumah jahit sederhana.
Pada suatu saat ibu datang ke sekolah untuk menjenguk keadaanku. Karena sudah beberapa hari aku tak pulang ke rumah dan tidak menginap di rumahku. Karena rumah kumuh itu membuatku muak, membuatku kesempurnaan yang kumiliki manjadi cacat. Akan kuperoleh apapun untuk menggapai sebuah kesempurnaan itu.

Tepat di saat istirahat, salah satu guru yang berpapasan denganku di kantin sekolah memanggilku. “Afkar !” Kau kedatangan tamu!” ucap guru yang berpapasan denganku itu. “Siapa Bu?” Lihat saja ke ruang tamu sekolah!” Perintah guru itu segera kulaksanakan. Aku berjalan melewati lorong-lorong kelas yang sedang ramai. Anak-anak sepantarku sedang asyik-asyiknya menikmati hidup yang semu ini. Beberapa menit kemudian sampailah aku di depan pintu ruang tamu sekolah. Kulihat sosok wanita tua sedang duduk. Bajunya pun bersahaja rapih dan sopan. Itulah ibu ku yang mempunyai mata satu. Dan yang selalu membuat aku malu.
“Afkar!” Ibu memanggilku.
“Mau ngapai ibu ke sini? Ibu datang hanya untuk mempermalukan aku!” Beberapa anak-anak yang sedang berjalan di depan ruang tamu sekolah melihat ke dalam ruangan yang menjadi neraka bagiku. Bentakkan dariku membuat dirinya ingin segera bergegas pulang. Dan itulah memang yang kuharapkan. Ibu pun bergegas keluar dari sekolahku.
Karena kehadiranya itu aku benar-benar malu, sangat malu. Sampai beberapa temanku berkata dan menanyakan. “AFKAR. IBU MU MATANYA SATU YAH?”Terasa suntikan yang mematikan mendapat pertanyaan seperti itu, aku hanya melewatinya dengan wajah sinis.

Beberapa bulan kemudian aku lulus sekolah dan diterima di sebuah Institut Negeri di Singapura. Aku mendapatkan beasiswa yang ku incar, kukejar dan aku ternyata berhasil mendapatkannya. Dengan bangga kubusungkan dada pada orang-orang yang sempat menghinaku. Aku berangkat pergi merantau ke Singapura tanpa memberi tahu Ibu karena bagiku itu tidak perlu. Aku hidup untuk diriku sendiri. Persetan dengan Ibuku. Seorang yang selalu mnghalangi kemajuanku. Karena aku MALU.

Di Singapura, aku menjadi mahasiswa terpopuler karena kepintaranku. Aku telah sukses dan pada suatu saat aku menikah dengan seorang gadis Indonesia yang menetap di Singapura. Singkat cerita aku menjadi seorang yang sukses, sangat sukses. Tempat tinggalku sangat mewah, aku mempunyai satu anak laki-laki berusia tiga tahun dan aku sangat menyayanginya. Bahkan aku menjaminkan nyawa untuk putraku itu.
10 tahun aku menetap di Singapura, belajar dan membina rumah tangga dengan harmonis dan nyaris sama sekali aku tak pernah memikirkan nasib ibuku. Ibu yang telah melahirkanku ke dunia ini, membuatku berpijak di dunia. Sedikit pun aku tak rindu padanya, aku tak mencemaskannya. Aku BAHAGIA dengan kehidupan ku sekarang.

Hingga pada suatu hari, putra sulungku sedang asyik bermain di depan pintu. Tiba-tiba datang seorang wanita tua renta dan sedikit kumuh menghampirinya. Dan kulihat dia adalah Ibu, Ibuku datang ke Singapura. Entah untuk apa dan dari mana dia mendapatkan ongkos. Seketika saja Ibu ku usir. Dengan enteng aku mengatakan:
“HEY, PERGILAH KAU. KAU MEMBUAT ANAKKU TAKUT!” Dan tanpa membalas perkataan kasarku, Ibu lalu tersenyum, “MAAF KALAU BEGITU SAYA SALAH ALAMAT”
Tanpa merasa terhunus, aku masuk ke dalam rumah. Sempat istri menanyakan siapa yang datang dan kumarahi, dan aku menjawab “PENGEMIS”.

Beberapa bulan kemudian datanglah sepucuk surat undangan reuni dari sekolah SMA ku. Aku pun datang untuk menghadirinya dengan beralasan pada istriku bahwa aku akan dinas ke luar negeri. Singkat cerita, tibalah aku di kota kelahiranku. Tak lama hanya ingin menghadiri pesta reuni dan sedikit menyombongkan diri yang sudah sukses ini. Berhasil aku membuat seluruh teman-temanku kagum pada diriku yang sekarang ini. Satu hal yang kutakutkan, mereka menanyakan ibu ku yang memalukan itu, karena matanya yang BUTA. Tapi untung saja tak ada sepatah kalimat “IBU” yang menghantar padaku.

Reuni selesai. Sebelum pulang ke Singapura, aku ingin melihat keadaan rumahku. Tak tau perasaan apa yang membuatku melangkah untuk melihat rumah kumuh dan wanita tua itu. Sesampainya di depan rumah itu, tak ada perasaan sedih atau bersalah padaku, bahkan aku sendiri jijik melihatnya. Dengan rasa tidak berdosa, aku memasuki rumah itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ku lihat rumah ini begitu berantakan bak kapal pecah yang baru saja terjun dan berhamburan ke tanah. Aku tak menemukan sosok wanita tua di dalam rumah itu, entahlah dia ke mana tapi aku merasa beruntung tak menemuinya. Bergegas aku keluar dan tiba-tiba salah satu tetangga dekat rumahku mengenaliku.
“Afkar?Subhanalloh Afkar, akhirnya kau datang juga. Ibu mu telah meninggal dunia dua minggu yang lalu”
“OH…”
Hanya perkataan itu yang bisa keluar dari mulutku. Tak tau mengapa tak ada tetesan air mata. Jangakan tetesan air mata, sedikit rasa sedih saja tak aku rasakan saat mendengar ibuku meninggal.
“Ini, sebelum meninggal, Ibumu memberikan surat ini untukmu”
Ibu-ibu yang menghampiriku segera bergegas pergi. Ku buka lembar surat yang sudah kucal itu.
Untuk anakku Afkar yang sangat Aku cintai,
Demi Allah yang menggenggam nyawaku, yang menguasai ruhku, yang mencintaiku seperti aku mencintaimu walau kau sangat membenciku. Anakku Afkar, Ibu tahu kau akan datang ke acara Reuni yang diadakan oleh sekolahmu. Sejujurnya ibu sangat merindukanmu, teramat dalam sehingga setiap sujudku pada Allah pemilik arsy! Aku meminta ampunan untukmu nak.
Asal kau tau saja Afkar anakku tersayang, mata yang membuat mu malu ini adalah salah satu dari matamu. Waktu kau kecil, kau dan Ayah mu mengalami kecelakaan yang hebat, tetapi Ayah tidak terluka apa-apa sedangkan mata kananmu mengalami kebutaan. Aku tak tega anak tersayangku ini hidup dan tumbuh dengan mata yang cacat maka aku berikan satu mataku ini untukmu.
Ya ….. salah satu matamu adalah mataku.
Kau melihat dengan mataku nak, dan aku bangga padamu karena kau bisa meraih apa yang kau inginkan dan cita-citakan.
Do’akanlah aku diterima di sisiNya. Saat aku menulis surat ini, aku yakin maut sudah mengetuk pintu kehidupanku.

Ibumu tercinta
Bak petir di siang bolong yang menghantam seluruh saraf-sarafku, Aku terdiam!
Aku pulang seperti mayat hidup, tak satu patah katapun keluar dari mulutku. Menyambut senyuman putra tersayangku pun aku tak mampu. Aku benar-benar seperti manusia yang tak bernyawa. Beberapa bulan kemudian, anakku meninggal dunia karena kecelakaan terlindas sebuah bus besar, tubuh kecilnya hancur lebur. Jadilah aku mayat yang benar-benar hidup setelah istriku pun ikut meninggalkan aku. "


Setitis demi setitis air mata ana membasahi pipi sewaktu membaca isi artikel ini.Sungguh terusik hati ana sebagai seoarang anak.Walaupun ana hanya seorang anak tetapi ana mengerti sebuah hati seoarang ibu,kerana ana juga akan bergelar ibu suatu hari nanti.Begitu sayu dan pilu mengapa seorang anak sanggup berkelakuan seperti itu kepada orang tua nya.Nau'zubillah.....
Kita sebagai anak hendaklah menghormati kedua ibubapa kita.Walaupun mereka seburuk mana pun mereka tetap ibubapa kita.Syurga kita adalah di bawah telapak kaki ibu,jangan sesekali menderhaka kepada kedua ibubapa kita walau dengan sepatah perkataan "aahhhh" sekali pun.
Ingatlah wahai insan-insan yang bergelar anak sekalian,ibu yang telah melahirkan kita.Ibu sanggup bertarung nyawa demi mempertahankan nyawa seorang anak.Mereka menjaga kita dari kecil sehingga kita dewasa.Mereka ingin kan kehidupan yang sempurna untuk seorang anak.Sebagai seorang anak kenanglah segala jasa-jasa mereka.Mereka adalah harta yang sangat berharga dan tiada siapa dapat menggantikan insan yang bernama "IBU AYAH".Berbaktilah kepada mereka selagi mereka hidup dan jangan menyesali apabila mereka tiada lagi di muka bumi Allah ini.

" Ya ALLAH..Ampunilah dosa-dosaku..Dosa kedua-dua ibu bapaku..Engkau sayangilah mereka seperti mana mereka menyayangi aku ketika aku masih kecil..Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyayang lagi Maha Mengasihani.. "


Wasallam.


"kakak syg ibu dan ayah,terima kasih atas segala pengorbanan yang ibu dan ayah telah lakukan.Doakan anakmu ini moga apa segala yang dicita-citakan tercapai.Amin... "

Thursday, April 1, 2010

INGIN MENJADI ISTERI SOLEHAH????


Assalamualaikum...Alhamdulillah kita masih lagi diberi ruang-ruang nafas untuk melalui hari-hari yang akan datang dan dapat melihat muka bumi yang dihias indah ciptaan ALLAH S.W.T....

Ermmmm..Tajuk posting kali ni seperti yang tertulis di atas.Teringat ana pada seorang sahabat ana yang akan melangsungkan perkahwinannya pada bulan 5 ini,alhamdulillah bertemu jodoh akhirnya ke gerbang pernikahan..Bukan gerbang perkahwinan je tau,sebab kalau tak nikah dulu mane boleh kahwin..hehehe...Setiap manusia ingin menjadi yang terbaik.Posting kali ini ana tujukan khas pada sahabat ana yang akan melangsungkan perkahwinan,moga dapatlah beliau bersedia untuk menjadi wanita dan isteri yang solehah.InsyALLAH....

Selain itu juga,ditujukan kepada yang bernama wanita sama ada yang sudah berkahwin,atau yang belum berkahwin dan yang akan berkahwin.Ini juga untuk tatapan diri ana sendiri sebagai wanita.

  • TAAT

Tanggungjawab utama seorang isteri ialah isteri perlulah taat dan patuh kepada suaminya. Kesetiaan isteri kepada suaminya perlu diutamakan terlebih dahulu lebih daripada keluarga terdekatnya sendiri.

Ini berdasarkan kepada sabda Rasulullah SAW:


Sekiranya aku ini orang yang menyuruh mana-mana orang supaya sujud kepada orang lain tentu sekali aku akan menyuruh isteri sujud kepada suaminya.

(Riwayat Abu Daud dan al-Hakim)


Isteri hendaklah mematuhi perintah si suami asalkan ia tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Andainya suami menyuruh melakukan dosa maka isteri dibenarkan membantah.

Sabda Rasulullah SAW:


Tidak boleh mentaati mahluk dalam perkara menderhaka kepada Allah SWT.

(Riwayat Ahmad)


Setelah berkahwin, suami mempunyai hak ke atas isteri. Oleh sebab itu, jika isteri ingin keluar rumah atau berpuasa sunat, ia hendaklah meminta izin daripada suami.

Sabda Rasulullah SAW:


Tidak halal bagi sesorang isteri yang beriman dengan Allah dan hari akhirat untuk berpuasa, sedangkan suaminya ada di sampingnya kecuali dengan keizinan suaminya itu.

(Riwayat al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad Ibn Hanbal)


Larangan berpuasa tanpa keizinan suami ini diwujudkan kerana dikhuatiri si isteri tidak dapat melayan kemahuan si suami dengan baik. Oleh sebab itu, meminta izin adalah sangat penting.

  • MELAYAN SUAMI

Si isteri juga hendaklah melayan kehendak suami dengan baik pada bila-bila masa sahaja. Hubungan yang perlu dijaga ialah hubungan kelamin antara kedua-duanya. Oleh sebab itu, si isteri hendaklah memastikan bahawa ia melayan kehendak suaminya.

Sabda Rasulullah SAW:

Apabila seorang suami mengajak isterinya ke tempat tidur, tetapi ia enggan melayan ajakan suaminya, maka suami tidur dengan marah pada waktu malam itu, nescaya malaikat mengutuknya sampai waktu subuh.

(Riwayat sebahagian Ahli Sunnah)


Untuk mengelakkan daripada digolongkan dalam golongan yang ingkar, maka isteri perlulah memenuhi kemahuan si suami jika tidak mempunyai alasan yang kukuh untuk menolaknya.

  • MENGURUS RUMAHTANGGA

Tugas seorang isteri ialah untuk menjadikan tempat tinggalnya sebagai satu tempat untuk berehat serta menghasilkan persekitaran yang menyenangkan. Isteri hendaklah menghias rumah itu supaya ia kelihatan damai dan rasa senang hati untuk tinggal di situ. Untuk menghias rumah itu, si isteri perlulah menghias mengikut kemampuan keperluan keluarga itu. Citarasa hiasan dalaman itu bergantung kepada suami isteri asalkan ia tidak melanggar hukum Islam.

Apabila si suami memberi wang perbelanjaan kepada si isteri, maka si isteri mestilah berbelanja dengan bijak serta tidak membazir-bazirkan wang pemberian suaminya. Si isteri hendaklah berbelanja mengikut keperluan dan bukannya hawa nafsu. Si isteri mestilah memahami keadaan ekonomi suami yang sibuk mencari nafkah yang mencukupi untuk keluarganya. Oleh sebab itu, si isteri hendaklah membuat perbelanjaan keluarganya dengan bijak supaya tidak ada perbelanjaan melebihi pendapatan. Maka, si isteri hendaklah berjimat- cermat dalam membuat pembelian supaya suami isteri itu hidup dalam serba kesederhanaan sahaja. Tanggungjawab Bersama.

Pengurusan rumahtangga adalah tanggungjawab seorang isteri. Walaupun mempunyai pembantu rumah, isteri masih bertanggungjawab untuk menyelia segala pengurusan rumah itu. Suami pula diharapkan dapat membantu si isteri dalam melakukan kerja-kerja rumah. Dengan adanya kerjasama daripada kedua-dua belah pihak, maka akan wujudlah sebuah keluarga bahagia serta dapat merapatkan lagi hubungan sesama mereka.

  • MENJAGA MARUAH DIRI, SUAMI DAN KELUARGA

Sebagai seorang isteri, isteri hendaklah menjaga maruah dan akhlak terutamanya apabila keluar dari rumah. Apabila si isteri keluar rumah kerana sebab-sebab tertentu seperti bekerja, melawat sanak saudara atau keluar membeli-belah, pakaian yang dipakai hendaklah menutup aurat dan tidak menjolok mata, berjalan dengan cara yang tidak menarik perhatian ramai serta berkelakuan baik. Si isteri perlulah menundukkan pandangan serta menjauhkan dirinya daripada segala fitnah yang mungkin akan berlaku.

Firman Allah:


Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka menghulurkan Jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

(Al-Ahzab: 59)


Seperti juga tanggungjawab si suami terhadap si isteri, segala kecacatan yang ada pada si suami hendaklah dirahsiakan. Ini adalah untuk mengelakkan perasaan aib timbul yang boleh menjurus kepada perbalahan. Sudah tentu perbalahan seperti ini perlulah dielakkan kerana ia boleh mengganggu pembentukan keluarga bahagia.

  • MENYENANGKAN HATI SUAMI
Apabila si suami memberikan pemberian dalam apa sahaja bentuk, adalah menjadi tanggungjawab si isteri untuk menghargai pemberian suami itu. Si isteri tidak boleh meminta-minta hadiah daripada si suami yang melebihi daripada kemampuannya. Jika mendapat hadiah walaupun yang kecil sahaja, isteri hendaklah menghargainya dan tidak mengkritik-kritik bentuk hadiah itu.

Dalam pepatah Arab ada menyebut:


Accept the little I may give you, my love for you will grow deeper, and raise not your voice in my presence, especially when I am in a moody crisis.

(Imam al-Ghazzali)


Untuk menyenangkan hati si suami melihat si isteri, maka si isteri haruslah menjaga dirinya supaya kelihatan ceria dan menarik. Ketika berada di dalam rumah, si isteri perlulah mengenakan solekan yang sewajarnya agar suami tertarik hati melihatnya. Si isteri juga hendaklah memakai wangi-wangian yang boleh menarik perhatian si suami.

Seorang perempuan tua Arab ada menasihatkan anaknya pada hari perkahwinannya:


O my daughter! You are leaving the home in which you were brought up for a house in which you brought up for a house unknown to you and to a companion unfamiliar to you. Be a floor to him, he will be a roof to you; be a soft seat to him, he will be a pillar for you; and be like a slave girl to him and he will be a slave boy to you. Avoid inopportune behaviour, least he should be bored with you; and be not aloof lest he should become indifferent to you. If he approaches you, come running to him; and if he turns away, do not impose yourself upon him. Take care of his nose, his eye and his ear. Let him not smell except a good odour from you; let not his eye see you except in an agreeable appearance; and let him hear nothing from you except nice, fine words.

(Imam al-Ghazzali)


  • PENDORONG DAN MEMBERI MOTIVASI

Isteri yang solehah seharusnya menjadi teman berunding bagi suami, menjadi sahabt dalam menyelesaikan masalah. Itulah sebabnya hubungan suami isteri itu diertikan orang sebagi "teman hidup". Jika suami menghadapi masalah untuk mencapai cita-citanya dan keluarganya, maka berilah motivasi kepada suami disamping menghiburkan hatinya.

Dalam sesebuah institusi keluarga, ahli-ahlinya perlulah bersama-sama memikul tanggungjawab supaya pembentukan keluarga bahagia akan tercapai. Dalam hal yang sedemikian, terdapat beberapa tanggungjawab yang dipikul bersama oleh suami isteri. Kedua-duanya perlulah mendalami ilmu fardu ain. Ini adalah perlu kerana ilmu ini merupakan panduan untuk mereka dalam menjalani kehidupan seharian. Kita juga wajib menuntut ilmu sampai ke liang lahad. Dengan mempelajari lebih banyak ilmu fardu ain, suami isteri dapat menghayati kehidupan Islam lebih bermakna lagi.

Untuk menyelesaikan apa juga masalah keluarga, suami isteri perlulah sentiasa berbincang demi kebaikan bersama. Perbincangan adalah lebih baik daripada bersikap autokratik kerana kata sepakat dapat dicapai untuk kebaikan bersama dan tidak untuk kepentingan satu pihak sahaja. Malah, dengan perbincangan juga suami isteri boleh mendapat ilham baru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama. Dalam menunaikan tanggungjawab masing-masing, kadang-kadang kita memerlukan pertolongan dalam hal-hal kebajikan.

Isteri kadang-kadang memerlukan pertolongan si suami untuk membuat kerja-kerja rumah. Dalam hal sebegini, adalah perlu bagi pasangannya untuk meringankan beban yang dihadapi oleh pasangannya supaya kerja-kerja dapat dilaksanakan dengan cepat dan betul. Apabila seorang daripada mereka melakukan perkara yang ditegah, adalah menjadi tanggungjawab pasangannya untuk menegur kesilapan yang telah dilakukan. Suami isteri hendaklah saling tegur menegur dan menghalang pasangan masing-masing daripada melakukan kemungkaran, sebaliknya melakukan lebih banyak hal-hal kebajikan.

Kedua-duanya perlulah bersikap jujur dan selalu menepati janji antara satu sama lain kerana perkahwinan dianggap sebagai satu institusi yang mana ahli-ahlinya perlulah saling percaya mempercayai antara satu lama lain tanpa perlu berbohong atau menyimpan rahsia. Oleh sebab itulah maka suami isteri hendaklah bersikap terbuka dan berterus terang dalam banyak hal tanpa menyembunyikan kebenaran.

Suami isteri perlulah saling memaafkan dan menasihati kerana sebagai manusia, kita tidak dapat lari daripada melakukan kesilapan. Ini adalah penting kerana tanpa sikap pemaaf dan saling tegur menegur ini, maka suami isteri itu akan hidup dalam kekacauan kerana sering melakukan kesilapan tanpa ada orang yang ingin menegurnya ataupun sering berbalah kerana tidak ada sikap pemaaf itu.

Salah satu hikmah berkahwin ini ialah suami isteri dapat melakukan solat berjemaah. Seperti yang diketahui, jika kita solat berjemaah, maka pahala yang diperolehi adalah berganda-ganda daripada solat secara sendiri. Dengan melakukan solat berjemaah ini maka perhubungan ukhwah antara suami isteri dapat dipereratkan. Yang paling penting dalam kehidupan sebagai suami isteri ini ialah bertawakal kepada Allah setelah berusaha sedaya upaya untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup berumahtangga.

  • KESIMPULAN

Secara kesimpulannya, dapatlah kita lihat bahawa perkahwinan ini adalah penting dalam sesebuah masyarakat kerana keluarga merupakan batu asas dalam pembinaan sesebuah masyarakat. Untuk melahirkan sesebuah masyarakat yang bahagia, kita perlulah memastikan bahawa ahli-ahli masyarakat itu menjalankan tanggungjawab masing-masing. Untuk melahirkan masyarakat yang yang kuat, mulia, dan saling bertangungjawab, pembentukan keluarga yang bahagia adalah sangat penting. Oleh sebab itu, adalah penting untuk membentuk sesebuah keluarga bahagia.

Wednesday, March 31, 2010

JANGAN BERSEDIH...


Salam ukhwah dan salam kembali... Terdetik dihati hari ini untuk menulis tentang kesedihan.Hari-hari yang berlalu biarkan ia berlalu dan jadikan ia sebagai satu pengalaman dan satu pengajaran.Tidak selamanya hari akan sentiasa cerah..kadangkala mendung itu muncul..dan kadang-kadang pelangi juga mewarnai kehidupan yang penuh dengan menah ujian.Hidup ini terkadang di bawah dan terkadang di atas.Kita sebagai insan harus bijak untuk berpijak dibumi yang nyata ini.Kepada insan yang sedang diuji,belum diuji dan akan diuji...
  • Jangan Bersedih...Cinta ALLAH dan Rasulullah Menjamin Kebahagiaan
  • Jangan Bersedih...Redha Dengan Anugerah Allah Membuat Anda kaya di Dunia
  • Jangan Bersedih...Allah Maha Pengampun lagi Maha Penerima Taubat serta Rahmatnya yang Maha Luas
  • Jangan Bersedih...Semata-mata disebabkan Anda Berbeza dengan Orang lain kerana setiap kejadian Allah itu ada kelebihan tersendiri
  • Jangan Bersedih...Bila Disakiti, Dicela, Direndahkan atau Dizalimi kerana setiap perkara yang berlaku adalah dugaan dari Yang Maha Esa
  • Jangan Bersedih Sesungguhnya Setelah Kesusahan Akan Ada Kemudahan
  • Jangan Bersedih...Kerana Kesedihan Anda akan Membuat Musuh Anda Gembira
  • Jangan Bersedih...Atas Perilaku Manusia Terhadapmu Tetapi Perhatikanlah Perilaku Merekaa Terhadap Allah
  • Jangan Bersedih...Allah Tidak Akan Mensia-siakan Pengorbananmu dan setiap perkara yang baik mahupun buruk ada hikmahnya
  • Jangan Bersedih, Dunia ini Terlalu Hina Untuk Ditangisi

Semoga kata-kata ini memberi perangsang kepada ubat segala kesedihan.Wahai sahabatku sekalian teruskan semangat dan teruskan perjuangan dalam melalui hari-hari yang akan mendatang.Wassalam....

Tuesday, March 30, 2010

LINANGAN AIR MATA SEORANG IBU..



Air mata ibu
mengalir,
bila mendengar tangisan si kecil,
masih merah salutan darah kelahiran.
Biarpun penat bersabung nyawa,
senyuman tetap terukir
ceria memekar taman jiwa.
Segala puncak sengsara
hancur semerta,
selamat zuriat melihat dunia...

Air mata ibu
menitis lagi,
bimbang resah mengulit diri,
sepanjang malam berjaga gelisah,
kerana si kecil masih mentah
meraung sakit ditimpa musibah...


Hari itu,
air mata ibu
bergerimis lagi,
bukan kepiluan
tapi kebanggaan,
melihat permata digilap kejayaan
tak kering bibirnya dengan senyuman,
tak lekang lidahnya pujian kesyukuran...


Takdir tuhan siapa menyangka,
harap panas bertahan
sang hujan bertamu ditengah laman...


Tika ini,
air mata ibu
bergenang kelukaan,
hati tua robek
sarat calaran,
permata kebanggaan
hilang kilauan kemanusiaan,
didikan tinggi tiada pedoman,
akibat gelap hati iman
harta nafsu jadi panduan...


Kemuliaan ibu,
hilang
ditimbus padam,
insan mulia
yang sarat pengorbanan
ditinggal gersang...


Rintihan si ibu,
Kesepian...
Kesedihan...
Kekecewaan...


Bukan balasan jasa pintaan jua,
cukuplah secebis kasih permata
sementara jasad bersisa nyawa
biar tenang menutup mata...





SENYUM PENAWAR SEGALA KEPAHITAN..



Saat menjelang tidur...
Berharap esok masih berkawan pagi
Melewati mimpi-mimpi dan lalu terjaga lagi

Selalu begitu...
Seiring waktu dan gerak nafsu
tidak ingin tinggalkan pagi dan ingin tetap menyaksikan pagi...


Pagi semestinya akan berlalu...
Mengiringi malam dan air-air embun..
Dari sinar gelap diterangi bulan..

Maka sinarkanlah...
Satu senyum sewaktu tidurmu
Untuk menyambut mimpi-mimpi duniawi...
Tentang pagi dan keesokkan harinya..

Kerana mungkin...
esok hari tiada lagi menyaksikan pagi...
Mati..

Dan jadikanlah senyum itu...
Sebagai warisan yang abadi...



SENYUMLAH DAN TERUSLAH TERSENYUM...



Saturday, March 27, 2010

ASSALAMUALAIKUM...


Bismillahirrahmanirrahim pembuka bicaraku...Kalam indah sentiasa dihatiku..muqaddimah segala sesuatu..insan rabbani insan mithali impianku..